Domba dan Singa
Di sebuah daerah dengan padang rumput yang luas hidup seekor
domba jantan. Suatu ketika ia tertidur di bawah pohon yang rindang dan sangat
besar. Begitu lelap ia tertidur hingga ia bermimpi. Ia bermimpi seakan ia
berada di negeri dongeng yang penuh fantasi, penuh dengan sesuatu yang mustahil
namun terjadi. Ia berjalan dalam sebuah kawanan. Tiba-tiba seekor singa betina
menghampiri kawanan. Semua berlari, sang Domba Jantan ini dengan segala
ketakutan tetap berdiri, menghampiri si
Singa dengan waspada. Lau ia berkata dengan lantang “hai Singa, kau bisa
menakuti teman-temanku, tapi tidak denganku. Aku akan menjatuhkanmu sekarang.
Kau hanya seekor betina, tak kan bisa menjatuhkanku apalagi memakan dagingku”.
Singa heran, tak menyangka ada Domba sebodoh itu, “hai Domba, kau terlalu
percaya diri, apa kau pikir kita berada di negeri fantasi Disney Land? Kau
bermimpi terlalu tinggi untuk menjatuhkanku.! Hahahaha”.
Dengan penuh ketangkasan Domba Jantan menyahut “hai Singa,
lihatlah sekelilingmu, kastil tinggi, rumah sihir, langit merah, apa kau tak
merasa ini fantasi?? Ini adalah mimpiku dan aku akan menang!”
Setelah semua itu terjadilah pertempuran antara keduanya. Domba
Jantan dengan percaya diri berlari, menendang Si Singa. Namun Singa dengan
kegesitannya menghindar, dan mencakar Domba Jantan di punggungnya. “Apa dengan
itu kau ingin menjatuhkanku?” tanya Singa mengejek. “Hah, terlalu cepat, Kau
hanya betina! Apa itu tadi kemampuan terbaikmu??” balas Domba Jantan. Tanpa
banyak diam Domba Jantan menyerang, melompat tepat di atas Singa, lalu
menjatuhkan pukulan keras di kepala Singa. Singa tersungkur, sebelum sempat
bangun kembali Domba Jantan menginjak-injaknya hingga tak berdaya. “Apa ada
kata terakhir wahai Singa yang cantik?” Dengan tersengal Singa berkata
terbata-bata “kau.. ka.. kau menang Domba”.
Terlarut dalam mimpi Domba
begitu lelap tidur. Tiba-tiba sebuah ranting kering jatuh menimpanya. Ia
terbangun. Namun betapa kaget ia melihat seekor Singa Betina berdiri tepat
dihadapannya. “Hello Domba yang manis, apa kau sudah selesai bermimpi? Aku
lapar dari tadi, tapi tak tega mengganggu mimpimu. Sepertinya kau bermimpi
indah. Boleh kau ceritakan mimpimu sebentar sebelum aku memakanmu?? Atau kau
menceritakannya nanti di dalam perutku??” sapa Singa Betina. Dengan gemetar
Domba mencoba menjawab penuh ketakutan “hai,, haii.. si…. Singa.. a.. aku tadi
bermimpi menjatuhkanmu, kau akan kalah dariku. Kau tak kan bisa memakanku.
Munn.. mundur kauu sebelum ku bunuh kau dengan tendanganku”. “wahh… kau
benar-benar bermimpi indah Domba manis, tapi ini bukan mimpi, ini bukan negeri dongeng,
bukan fantasi. Hahahaha”, jawab Singa sambil mendekati Domba dengan perlahan. Semakin
dekat… dekat.. dan sangat dekat. Domba makin gemetar, terpojok dan makin
ketakutan, “perr.. perrgiii kau… kau hanya betina, aku bisa menghancurkanmu…
menjauh kauuuuu‼!”. Semakin ketakutan membuat Singa makin berhasrat, dengan
pelan menunjukkan mili demi mili taring tajamnya. “uhhh.. manis sekali, aku
hanya betina,,, huhuuu… aku betina dan kau jantan tapi tetap aku Singa dan Kau
Domba, apa kau mau mengingkari kodratmu??? Malang sekali. Arrgghhhhh!‼” tanpa
memberi kesempatan Domba Jantan untuk menjawab, Singa Betina langsung menyergap
dan menancapkan taringnya di leher Domba Jantan.
Baru belajar nulis cerita. Hehehehe :p . Di bantu ya di
bantu…… ni juga saya baru belajar bikin Blog.
Follow me
Tidak ada komentar:
Posting Komentar