loading...

Rabu, 14 Maret 2018

NEW! TRIK RUBAH KUOTA VIDEOMAX DAN CHAT TELKOMSEL JADI REGULER 24 JAM

TRIK RUBAH KUOTA VIDEOMAX DAN CHAT TELKOMSEL JADI REGULER 24 JAM

Hello pecinta internet gratis, khususnya pengguna SIM CARD TELKOMSEL. Kalian pasti sering membeli paket data Telkomsel yang kelihatan secara kasat mata kuotanya melimpah namun setelah di cek ternyata terbagi lagi. Salah satu yang umum kita dapat adalah kuota Video Maxx yang hanya bisa digunakan untuk mengakses video di Hooq dan Viu.

Nah, sekarang Saya mau kasih tau cara buat kuota VideoMaxx itu biar bisa dipakai akses internet, download facebook dan lain sebagainya.

Yuk cek langsung step by stepnya

Siapin dulu alat perangnya ya
download aplikasi Pon Pon Pro disini
Download || ALTERNATIVE DOWNLOAD
Udah berhasil? Oke lanjut step berikutnya
###update link PonPon Pro Subscribed (tak ada limit speed)#Download
😉🔻🔻🔻
Setting akses poin Telkomsel.
Untuk setting akses poin langsung pilih setting>jaringan selluler>Nama Titik akses (APN)>Tambah APN (untuk yang dual sim pilih telkomsel/yang dipakai internet). Dilangkah ini sebaiknya jangan utak atik APN yang sudah ada. Untuk setting APN barunya ikuti gambar ya
Setting APN
Setelah siap pilih simpan dan jadikan APN Baru ini sebagai akses poinnya.

Selesai setting akses poin lanjut buka aplikasi Pon Ponnya, lalu setting servernya, setelah itu pilih Start
step1
Tunggu sebentar dan taraaaa... Bisa browsing Download dan streaming lagi...
step2


Trik sudah dicoba dan berhasil di wilayah Bali. Bahkan tanpa setting APN, hanya dengan psiphon dan langsung "connect" sudah bisa untuk browsing download dan chat. Untuk gamr online masih belum support.

Sekian tutorial cara ubah kuota vidmax jadi reguler, selamat mencoba dan semoga bisa ya.
_____________________________________________
Untuk aplikasi gratis internet lain bisa di download di sini:
KPN THUNNEL PRO
Download || Alternative Download

ANONYTUN PRO
Download || Alternative Download



Semoga bermanfaat ya Readers. Ingat share dan nantikan tips lainnya ya 😊😉😊📢📢📢

Minggu, 11 Maret 2018

Tipe Orang Dilihat Dari Cara Pakai SIM Card


Di jaman modern ini banyak sekali gadget bermunculan. Salah satu favorit yang menjamah hampir semua kalangan adalah ponsel pintar atau smartphone. Smartphone sendiri merupakan hasil perkembangan dari ponsel fitur pada generasi sebelumnya. Banyak hal yang berubah pada perkembangan in. Namun ada satu hal yang masih tetap tak bisa lepas dan tetap menjadi bagian penting baik di  fitur dan juga smartphone yaitu SIM card.

SIM card merupakan bagian terpisah yang sangat mendukung fungsi handphone fitur maupun smartphone. SIM card akan memberikan banyak akses ke fitur-fitur yang ada. Meskipun perkembangan teknologi telah menghadirkan fitur canggih sperti video call yang di barengi wifi, namun tetap saja SIM card masih sangat dirasa penting.

Nah, kali ini saya akan bahas tipe orang dari bagaimana cara mereka menggunakan SIM card tersebut.

1. Setia sampai akhir
Setia sampai akhir, tipe ini sangat jarang ditemui dijaman ini. Biasanya orang-orang ini berasal dari kalangan orang tua yang lahir pada era sebelum smartphone. Mereka sangat setia dengan nomer SIM card yang lama menemani bahkan juga setia pada handphone fitur jadul mereka. Alasannya bukan karena tak mampu upgrade, tapi rasa nyaman dan sudah terbiasa. Selain itu mereka juga malas harus menginfokan nomer baru ke semua kontak mereka. Tipe ini sangat cocok untuk dijadikan pasangan, ya sama SIM card aja mereka setia apalagi sama kamu? Nomernya aja cuma satu, mau selingkuh di cek sekali ketahuan.

2. Setia tapi punya simpanan
Tipe kedua, Setia tapi punya simpanan. Tipe ini berfikir lebih modern dari tipe pertama tapi masih memiliki alasan seperti malas untuk confirm nomer baru atau karena nomer SIM cardnya sudah digunakan untuk hal penting seperti internet banking atau yang lain. Tapi mereka yang ada pada tipe ini juga memiliki orientasi ke depan. Dia mengikuti perkembangan tanpa membuang yang lama. Handphone jadul dengan SIM card lama tetap dipakai, smartphone baru dengan SIM card baru juga tersedia. Wajar saja, karena melihat fitur yang ditawarkan oleh yang baru memang lebih memuaskan daripada yang lama yang sudah usang. Untuk dijadikan pasangan, orang pada tipe ini harus diawasi. Mereka memang setia tapi juga tak mau melewatkan jika ada yang lebih menggiurkan meski hanya digunakan untuk kepuasan semata.
3. Suka cari yang lebih
Tipe ketiga, suka cari yang lebih. Ya ialah, jaman sekarang yang lebih pasti prioritas. Orang-orang dalam tipe ini selalu up to date dengan program baru dari semua SIM card yang ada. Kalo ditemukan ada yang memberikan fitur lebih dengan harga yang lebih murah mereka tak akan ragu untuk mengganti SIM card mereka. Kalau di jadikan pasangan, ya harus siap sakit hati saja sih. Mereka akan dengan mudah mutusin kamu jika sudah ketemu yang dirasa lebih baik dari kamu.

4. Kualitas nomer satu
Kualitas is the first priority. Tipe orang dalam golongan ini sangat mencari kepuasan. Mereka tak peduli dengan harga yang harus dibayar, selama SIMcard tersebut mampu memberi kepuasan dalam segala hal yang mereka lakukan, mereka akan siap untuk membayar lebih. Semisal sinyal yang bagus, suara telpon yang jernih atau koneksi internet yang cepat. Untuk menjadi pasangan mereka akan sangat perfect jika kita sendiri adalah seorang yang perfect. Mereka tak akan berpaling selama kita bisa memberi kepuasan. Namun ketika kita membuatnya kecewa, kemungkinan orang di tipe ini akan mengamuk atau bahkan membuangmu dan mencari pengganti yang baru.

5. Ababil suka ikut-ikutan temen
Orang-orang ditipe ini biasanya adalah golongan bocah yang juga selalu update. Mereka mengamati sekitar dan menyesuaikan diri dengan lingkungan. Memang banyak juga keuntungan yang didapat, seperti misalnya dapat fitur gratis nelpon dan SMS karena SIM card yang sama dan tentunya lingkungan sekitar memilih pasti juga dengan alasan logis, misalnya harga yang murah, jaringan bagus atau hal menguntungkan lainnya. Kalau untuk menjadi pasangan, yaaa... Namanya masih ababil dan suka ikut-ikut teman, resikonya harus siap sakit hati juga saat teman-teman do'i bilang kamu ini itu dan do'inya lebih ngikutin kata teman-teman disekitarnya.

Nah, itu dia tadi tipe orang dari cara pakai SIM card. Semua yang dijelaskan bukan hasil penelitian atau survei. Semua hanya imajinasi penulis semata. Jadi jangan dijadikan patokan baju buat menilai orang ya sobat.

By the way kalian type yang ke berapa? Tulis di kolom komentar ya…

Kamis, 08 Maret 2018

Di Putusin?! BAKAR!!!


Gaya pacaran jaman now memang tak bisa ditebak. Banyak yang agresif tapi ada juga yang masih malu-malu. Ada yang sudah diluar batas dan ada juga yang masih mengikuti dengan baik norma-norma yang ada. Dalam pacaran, yang namanya kado itu wajib. Entah itu sekedar iseng atau untuk hadiah ulang tahun, kado valentine atau anniversary. Memang sangat menyenangkan mendapat kado dari si doi. Rasanya kado itu seolah mewakili keberadaan si doi kala si doi lagi jauh. Kado-kado yang doi kasih pasti deh ngingetin kita sama dia, apalagi pas lagi rindu berat.

Saat kita lagi sayang-sayangnya sama doi, pemberiannya pun bakal kita sayangi dan jaga dengan baik. Kita taruh ditempat yang bagus, kita simpan dengan baik dan yang memungkinkan untuk kita bawa pasti bakal kita bawa kemana-mana. Dipamerin ke temen-temen, dibanggain dihadapan temen-temen sehingga bikin temen pada ngiri. Kalo bisa diajak tidur kayak boneka misalnya, pasti deh jadi temen tidur yang bikin tidur jadi nyenyak.

Namun tak selalu hal menyenangkan seperti itu terjadi pada para kado. Banyak juga dari mereka yang mengalami kisah sadis, apalagi kalo lagi ada masalah antara seseorang dengan doinya. Dan yang paling parah itu adalah saat seseorang putus sama doinya lalu merasa sakit hati dan depresi. Sasarannya ya kado-kado pemberian doi.

Kali ini ada kisah menyedihkan dari Emon, sebuah boneka doraEmon lucu bulat setinggi 75 centimeter. Kisahnya dimulai saat menjelang valentine, dia dikeluarkan dari toko dan menjadi kado istimewa untuk seorang gadis cantik bernama Anabel. Dia menjadi saksi bisu dari awal kisah cinta antara Anabel dan Wiliam. Sebagai seorang cewek Anabel memang suka boneka dan doraEmon merupakan salah satu yang menjadi favoritnya. Karena suka pada doraEmon, apalagi merupakan pemberian Wiliam, Emon pun sangat disayang. Setiap malam Emon menjadi teman tidur untuk Anabel. Di sosmed, Emon juga sering sekali muncul menyertai Anabel dengan caption-caption bahagia penuh cinta.

Singkat cerita, Anabel dan Wiliam sudah menjalin kasih hampir satu tahun. Namun dalam sebulan terakhir Wiliam bertingkah aneh. Ia seringkali mengacuhkan Anabel. Wiliam yang biasanya selalu mengabari Anabel kini berubah menjadi cuek dan selalu menghilang tanpa kabar. Wiliam yang biasanya sering mengajak Anabel makan dipinggiran jalan kini malah lebih suka menggunakan jasa ojek online untuk mengirimkan makanan ke rumah Anabel saat Anabel meminta beberapa makanan. Tentu semua itu membuat Anabel kesal dan bingung. Di saat rasa kesalnya memuncak barang-barang pemberian Wiliam menjadi sasaran. Sebuah dress putih berbahan kain kafan sudah dirobek-robek sampai menjadi helaian-helaian benang. Pernah sepasang high hells dilemparkan dari jendela dan mengenai pengendara motor dijalanan. Dan Emon masih lumayan beruntung karena dia menjadi teman curhat untuk Anabel, ya meski kadang di tendang dan dipukuli juga ketika curhatannya mencapai klimaks.

Seminggu menjelang valentine, yang artinya juga seminggu menjelang aniversary pertama, hal tak terduga terjadi. Hal yang benar-benar membuat Anabel depresi, membuat dunia Anabel berubah 180 derajat. Bermula dari ajakan Wiliam untuk bertemu disebuah taman disenja yang mendung, kisah ini juga menjadi bencana untuk para kado yan diberikan Wiliam kepada Anabel. Senja itu Anabel berangkat begitu penuh kebahagiaan untuk menemui cintanya. Ia mengenakan barang-barang pemberian Wiliam, sebuah dress anggun berwarna biru, wedges hitam dengan beberapa corak biru dominan menghiasi kakinya dan juga sebuah payung warna biru muda tak lupa ia bawa untuk antisipasi kalau nantinya hujan turun. Penampilannya senja itu sangat mirip kagura, ojek payung dalam permainan mobile legends, begitu cantik dan anggun. Namun sayangnya perasaan senang Anabel tak bertahan lama, saat bertemu dengan kekasihnya, semuanya berubah. Rasa marah, rasa sedih, kesal, bingung semua bercampur bersama tetesan air mata yang tersamarkan oleh rintik hujan yang turun deras. Ya, tanpa basa basi saat itu Wiliam memutuskan hubungan cinta mereka. “ana, aku mengajakmu kesini hanya mau bilang kita putus. Aku bosan dengan hubungan ini. Sekarang hujan, pulanglah. Jangan rindukan aku, rindu itu berat, biar aku saja”. Tanpa memberi kesempatan Anabel berbicara, Wiliam pergi begitu saja. 

Dengan semua kesedihannya Anabel berjalan pulang ditengah hujan yang kian deras. Kesedihannya begitu mendalam, perih serasa tersayat silet dan dituangi air garam. Dalam situasinya ini, Emon menjadi teman juga pelampiasannya. Emon menjadi saksi tiap air mata yang menetes dari mata Anabel. Emon juga menjadi saksi keganasan Anabel merobek-robek foto Wiliam yang banyak terpajang dikamar Anabel. Seringkali Anabel mengamuk di tengah tangisnya. Satu persatu pemberian Wiliam hancur menjadi korban. Jam tangan mungil yang selalu menunjukkan waktu untuk Anabel di lempar keluar jendela. Payung biru yang dibeli saat berlibur ke  jepang masuk ke tong sampah. Kamera mirrorless hadiah ulang tahun berubah jadi kapal selam tanpa dilautan bersama semua kenangan yang ada di dalamnya.

Tiba pada hari dimana Emon diserahkan pada Anabel setahun lalu, laman instagram terasa ramai. Anabel melakukan live video. Semua barang pemberian Wiliam di letakkan pada satu tempat di tengah halaman. Emon dan boneka lain, beberapa sisa foto terbingkai, sepatu, dress, sprai, beberapa baju dan juga pernak-pernik souvenir, semuanya dikumpulkan. Lalu dengan sebotol pertamax, Anabel menyiram semuanya. Korek api sudah dinyalakan, tanpa rasa kemanusiaan Anabel siap membakar semuanya. Banyak komentar masuk dalam live video tersebut. “itu doraEmonnya kasih gue napa, kasian dibakar”, “teddy bearnya manis”, “salfok sama yang kotak kecil merah yang ada tulisan sutranya”, “daripada bakar itu mending bakar mantannya aja”, “kasih gue aja, dijual masih laku”, “branya gede juga”. Tanpa peduli semua komentar tersebut, Anabel dengan wajah dingin yang penuh kemarahan bercampur kesedihan  berkata pada live video tersebut “Wiliam, terimkasih untuk segala yang pernah kau berikan, semua yang membahagiakan, sampai rasa sakit yang membuatku meneteskan air mata seperti sekarang. Seperti katamu, rindu itu berat, sekarang aku akan memusnahkan semua yang kau beri bersama semua kenangan di  dalamnya”. Anabel terisak tersedu-sedu. Dengan semua energinya ia melangkah menuju pada kumpulan barang pemberian Wiliam. Seakan tak rela kehilangan semuanya, Emon yang paling menonjol di elus-elus dengan lembut.

Emon yang melihat keadaan menyedihkan itu merasa sedih dan takut. Dia tak menyangka dengan semua kisah menyenangkan yang selama ini dialami, ternyata dia akan segera menjadi abu. Membayangkan betapa panasnya api membakar tubuhnya, itu benar-benar menakutkan. Satu demi satu bagian tubuhnya akan hilang. Mungkin dari ekor kecilnya, lalu kedua kaki pendeknya. Diikuti bagian kantong ajaibnya, isi perutnya akan keluar, meluber dan terbakar habis oleh kobaran api yang penuh akan kesedihan. Seandainya ia bisa berlari atau menggunakan alat-alat ajaibnya seperti di film, pasti ia akan segera melakukannya. Di bayangkannya teman-teman disebelahnya menggeliat kepanasan, berteriak dengan sangat keras, sangat mengerikan. Terbuai akan bayangan kesengsaraan itu dan juga elusan halus dari tangan Anabel, tanpa sadar kapan, ternyata api dari korek yang dibawa Anabel sudah menyala tepat dihadapannya. Selamat tinggal dunia.

Dengan air mata menyucur deras dan suara isak tangis yang tertahan, Anabel sudah bulat tekad memusnahkan semua. Hanya perlu  satu centimeter saja untuk membuat semuanya terbakar, tapi tiba-tiba sesosok makhluk yang entah sejak kapan berada disana tampak memeluk erat Anabel dari belakang. Anabel kaget, korek yang dipegangnya terjatuh dan beruntungnya apinya terlebih dahulu mati sebelum menyentuh wajah lembut Emon. “sayang, maaf membuatmu jadi seperti ini, aku hanya bercanda”, kata itu terdengar samar di telinga Anabel. Semakin tersadar Anabelpun makin mengingat dekap hangat yang sedang memeluknya. Bau parfum khas yang selalu ia beli setiap bulan untuk kekasihnya. Ya, tak salah lagi, dia Wiliam. Menyadari itu, refleks saja Anabel berbalik memeluk dengan sangat erat pada Wiliam.

“sayang, aku gak bisa nafas, pelukanmu terlalu kencang”, kata Wiliam tertahan. Tapi ditengah perasaan yang bercampur aduk, Anabel masih saja memperkuat pelukannya sampai-sampai Wiliam harus melepasnya dengan seluruh tenaganya. “sayang, udah. Aku gak bisa nafas. Oh ya, aku minta maaf ya udah keterlaluan. Aku Cuma mau bikin kejutan buat kamu.” Wiliam lalu mengeluarkan sebuah kotak kecil yang ternyata berisi sepasang cincin. 

Senin, 05 Maret 2018

Aku Bukan Budak Mertua

Source : https://static.viva.co.id/thumbs2/2015/08/03/328197_ilustrasi-wanita_663_382.jpg

Hidup didunia memang penuh dilema. Apalagi terlahir sebagai seorang wanita yang beranjak menuju ke kedewasaan. Ini hanya secuil kisah yang tersuratkan.

Namaku Arik, seorang wanita umur 23 tahun yang masih setia melayani sebuah perusahaan waralaba kenamaan di Indonesia. Untuk keuangan, dengan statusku yang masih belum berumah tangga, gajiku cukup untuk kebutuhan sehari-hari. Namun ceritaku kali ini bukan tentang keuangan, tapi tentang kisah asmara yang merujuk pada kedewasaan.
Diusiaku yang sekarang, aku sadar tak boleh lagi bermain-main. Beberapa kali aku menjalin kasih dengan pria-pria yang diawal memang menyenangkan dan sangat masuk kriteriaku. Namun semua kandas, entah karena perselingkuhan, ketidak cocokan, atau karena halangan dari orang tua. Dari beberapa kisahku, aku paling mengingat satu yang sebenarnya begitu menyenangkan tapi menyesakkan. Di mulai enam bulan lalu, aku digoda seorang pria tampan saat aku sedang dalam tugas kerjaku. Tanpa basa-basi pria tersebut meminta nomer handphoneku. Akupun memberikannya dan menjadi akrab dengannya. Dari percakapan Whatsapp aku tau namanya Ridwan. Dia seorang manajer di sebuah hotel bintang tiga di daerah Seminyak. Dia juga memiliki sebuah usaha kuliner di Singaraja.

Sebulan kami becakap di Whatsapp membuat kami makin akrab. Kami juga sering melakukan video call dan saling menghibur. Beberapa kali dia mengunjungiku ke tempat kerjaku. Dia begitu perhatian, dia pengertian dan juga dewasa. Dari segi finasial dia termasuk mapan. Wajahnya juga tampan dengan fostur tubuh yang ideal. Tak salah jika aku jatuh hati padanya.
Bulan kedua, kami mulai saling membuat janji untuk jalan bersama diwaktu senggang kami. Entah sekedar menikmati kuliner jalanan, menikmati senja di pantai, atau karaokean bareng di bar. Hari-hari menjadi begitu indah bagiku dan mungkin juga bagi Ridwan. Di awal bulan ketiga, dia mengajakku pacaran. Oh my God, itu benar-benar surprise membahagiakan untukku. Aku langsung menerimanya.
Hari-hari semakin menyenangkan. Kami semakin banyak menghabiskan waktu bersama. Dia sering  mengantar jemputku ke tempat kerja. Dia juga mulai mengenalkanku ke keluarganya. Dia punya seorang adik wanita yang masih kuliah semester dua. Ayahnya seorang pebisnis, memiliki saham di beberapa gruop perusahaan besar kenamaan di Bali. Ibunya seorang sosialita penuh glamoure yang juga mengelola sebuah cafe di daerah Kuta. Dengan semua itu, tentu aku kini berbalik minder karena aku hanya seorang kasir di perusahaan waralaba.

Semakin hari semakin sering aku diajak kerumahnya. Jika aku kerja pagi aku kadang menginap disana. Aku menjadi sangat akrab dengan adik ridwan. Kami mulai saling berbagi cerita. Namun ada cerita mengejutkan yang aku dengar dari adik Ridwan, dia ingin segera keluar dari keluarganya yang serba berkecukupan iru. Alasannya sederhana, dia tak kuat dengan tekanan orang tuanya. Di dalam sebuah rumah bak istana itu ternyata dia seperti seorang babu. Membersihkan rumah, memasak, mencuci adalaha hal wajib untuknya disela-sela waktu kuliahnya. Dia juga menceritakan bagaimana posisi Ridwan di keluarganya. Semua yang aku kira dimiliki Ridwan ternyata masih dibawah kuasa orang tuanya. Kendaraan dan juga usaha kulinernya masih hak milik orang tuanya. Hotel tempatnya bekerja juga masih dibawah kendali salah satu group perusahaan ayahnya.

Semakin hari, semakin aku sering berada di rumah Ridwan semakin aku melihat kebenaran keluarga kaya ini. Ridwan begitu penurut, lalu adiknya meski dengan rasa terpaksa juga tetap menjadi babu kuliahan. Ayahnya yang mempunyai begitu banyak aset ternyata tak mau ambil pusing untuk membayar seorang asisten rumah tangga. Perintahnya adalah mutlak, tak menurut artinya bukan anak lagi. Aku mulai tak nyaman dengan semua yang kulihat. Apalagi semakin hari aku juga mulai di suruh ini itu, padahal aku dan Ridwan masih hanya pacaran.
Masuk bulan kelima, aku yang sebenarnya serius dengan hubungan kami mulai angkat bicara. Aku mengajak ridwan ke sebuah cafe di daerah Renon untuk membicarakan hubungan kami. Pembicaraan kami panjang, mulai dari hal ringan sampai tentang masa depan kami selanjutnya. Yang menjadi titik beratku adalah bagaimana nanti seandainya kami menikah. Aku ingin kami mandiri, bukan tinggal bersama orang tua lagi. Aku bukan tak menghargai orang tuanya, tapi aku ingin kami membangun rumah tangga kami sendiri. Namun Ridwan tak berani bilang iya. Dia tampak ragu saat membicarakan masalah ini. Dia seolah takut kehilangan segala apa yang dia lihat dan pakai saat ini.

"Sayang, nanti kalau nikah kita bikin rumah sendiri ya, jangan tinggal sama orang tuamu lagi" kataku. "Kenapa sayang?", tanya ridwan balik. "Aku mau kita mandiri. Aku bukan gak hormat sama orang tuamu, cuma aku ngerasa gak nyaman aja, kita sekarang baru pacaran tapi orang tuamu sudah gampang banget nyuruh aku ini itu. Jujur aku gak nyaman", aku mulai menjelaskan. "Emmm... Gimana ya, tapi aku anak laki satu-satunya. Aku harus jaga orang tua aku. Itu bangunan yang di sebelah selatan dibangun buat aku nanti tinggal", kata ridwan. "Ya tetep aja kita jadi tinggal satu pekarangan rumah juga dengan orang tuamu. Aku gak nyaman lo liat kamu di suruh ini itu. Ya wajar sih kalo kamu sayang sama orang tua, tapi masak ia bersih-bersih, nyuci, masak, nyiapin tempat tidur sampe makan pun diambilin? Kalo kita nikah terus adikmu yang ngelayanin orang tuamu sampe-sampe hampir gak punya waktu buat urus dirinya sendiri juga nikah, apa aku harus gantiin adikmu jadi babu di rumahmu? Aku gak maulah". Nada suaraku mulai meninggi dan menyita perhatian mata pengunjung cafe. Tapi Ridwan mencoba menenangkanku. "Iya sayang. Nanti aku ngomong dulu sama papa sama mama. Kalo di ijinin kita bikin rumah sendiri ya". Kata-katanya benar-benar tanpa keyakinan. Aku bisa melihat berjuta keraguan dimatanya. Tapi aku yang merasa menjadi pusat perhatian pengunjung cafe tak mau berdebat lagi dan memilih diam.

Semenjak itu hubungan kami merenggang. Aku jarang kerumahnya lagi. Dia juga tampak canggung saat bertemu denganku. Keadaan berubah seratus delapan puluh derajat. Hari-hari menyenangkan kami berubah jadi hari-hari yang dingin dan membosankan. Aku sering merindukan kesenangan kami, tapi rasa kesalku akan ketakutannya pada orang tuanya membuat aku tak ingin banyak bicara dengannya. Aku benar-benar marah akan sikapnya itu. Seringkali aku menolak tawarannya untuk mengantar dan menjemputku kerja.

Masih di bulan yang sama, dua minggu setelah perdebatan kami di cafe, kami kembali bertemu. Masing-masing dari kami berjalan sendiri-sendiri dan langsung bertemu di sebuah taman terbuka di Denpasar. Aku masih kesal dan tak mau bicara. Ridwan meminta maaf padaku tapi aku mendiamkannya. Dia mulai bicara panjang lebar menyambung apa yang kami bahas di cafe dua minggu lalu. Penjelasan yang panjang yang aku dengar namun tak memuaskan dan hanya membuat darahku makin panas. "Sayang, kamu masih ngambek ya. aku minta maaf. Aku udah bicara sama ortu aku cuma aku gak dikasih untuk mandiri. Aku bakal gak di anggap anak sama mereka kalo aku sampe ninggalin mereka. Aku udah berusaha ngeyakinin mereka kalau aku bakal tetep sayang sama mereka, tapi tetap aja gak di kasih. Aku sayang sama kamu, aku juga sayang sama mereka. Aku bingung harus gimana". Aku tak tahan lagi. Aku benar-benar pada klimaksku. "Kamu itu laki-laki. Aku tau kamu sayang sama orang tua kamu, tapi gak gitu-gitu amat. Aku perempuan! Kalo aku nikah kamu tau gak, aku juga ninggalin keluarga yang udah ngerawat aku, yang sayang sama aku, yang bahkan mau nyuruh aku aja masih nanya apa aku lelah, apa aku ada waktu. Kalo aku nikah aku juga ninggalin sanggah, aku mesti belajar adat keluargamu, itu semua gak gampang. Apa aku masih harus jadi babu juga buat orang tuamu? Aku ngebayangin aja udah gak tahan. Kalo kamu emang gak berani lepas dari keluargamu, mending kita putus! Aku lebih baik nikah sama orang yang gak kaya tapi mau mandiri bareng, memulai dari nol ketimbang harus hidup dibawah tekanan dan jadi babu dirumah mewah! Aku mending kerja, jelas jerih payahku dihargain daripada tampak seperti putri di istana megah tapi sehari-hari jadi pelayan! Maaf, aku gak bisa lanjutin hubungan kita. Terima kasih untuk segala yang udah kamu kasih selama ini". 

Ya, hubungan kami berakhir hari itu. Aku bukan tak mencintainya, aku serius dengannya. Bahkan aku sering manghayal hidup bersamanya dan memiliku empat anak darinya. Kini aku menjalin hubungan dengan seorang pria biasa sesama karyawan di perusahaan yang sama. Dia dari keluarga sederhana yang kalah jauh jika dibandingkan dengan Ridwan dan keluarganya. Namun kesederhanaannya membuat dia menjadi seorang yang mandiri dan mampu berdiri sendiri diatas kedua kakinya

Data NIK Registrasi Kartu SIM Bocor


“Bahaya ne bahaya! Yan kene unduke bahaya!”, keto iBaglur goar-goar sing karuan di bale banjar risedek ngarap ogoh-ogoh.

“Nak kenape Glur? Dadi cai jeg gawat sajan!? Aengan ken kepung lahar panes gunung agung cai!”, iJoblar mesaut penasaran.

“Aruh! Bahaya ne Blar! Ne cingak beritane, jeg bocor kone data KKne, ade nak beler ngangon data nak len naftarang nomer HP. Bahaya ne!”, iBaglur nyangetang care nak paling.

“Beh, bahaya kenken se to Glur? Jujur ne awake sing ngerti ape ne cai omongang. Adi jeg sajaan gawat gati, aengan ken iGita tunangan caine pelaibang anak deen", Bape Koder milu nyekenang.

“Aruhhh... Kene ne Bape, jani kan nak ngelah nomer hape harus daftarang kone ngangon nomer KK jak nomer KTP. Ne jani beritane ade kone nomer KK jak KTPne ye ceke adi nomer hape nak len ngangon. Kan bahaya ne, yan sampe ade teroris ngangon data irage kayang irage bareng kena kasus”, iBaglur nyelasang ken Bape Koder.

“mih, yan keto sajaan bahaya ne Glur. Cang masi nak be medaftar, takut cang meblokir nomere. Men cen cobak cang ningalin beritane", iJoblar milu maca berita di Hape Oppone Baglur.

“meh, Bape sing be ngerti ne keto-keto. Jumah Bape ngelah Hape tuah angon nerima-nerima telpon uli cewek simpenan Bapane deen, jeg sing ngerti be ken unduk ne oraang cai Glur", Bape Koder.

“Enden cobak penekang biin Glur, nah to adi aneh beritane ne Lur? Kone satu NIK dadi angon telung nomer gen, ne adi bise ade kanti seket nomer kone ye ceke", iJoblar bingung.

“yee... Sajaan Glur ow, kenken je ne", iBaglur bareng bingung.

“Mih, sing hoax beritane ne. Jani nak liu ngae berita hoax ngalih sensasi, ngae jejeh masyarakat. Tapi yan seken saje beritane ne bahaya Glur. Berarti pemerintahe be sing becus, nunden medaftar ngoraang jaga rahasia tapi bocor kene, kone satu NIK ngidaang telung nomer gen, ne jeg kanti seket", iJoblar kipak kipek sing percaya.

Lantas Pak Kadus teka
“ade ape ne adi uli diwang dingeh rame sajaan, nuturang jandane Wayan Geruh ow?", Pak Kadus

“meh pak kadus baang janda jeg dokok deen. Ne Pak Kadus ade berita bahaya ne pak", iBaglur ngenjuhang Hape Oppone ke Pak Kadus.

“sajaan je beritane to pak? Jeg jejeh bane tiang ne”, iJoblar nimpalin.

Pak Kadus seleg mace beritane.
“Mih, seken ken singne Bapak konden nawang. Care jani nak liu berita hoax masih. Nah kal cobak Bapak mani nakonang di kantor. Tapi angon jaga-jaga cobak jani cek nomere, to tuutin carane ane di beritane. Jani nak sajaan gumine aluh-aluh keweh. Dot ngae  melah bisa dadi benyah. Nah jani melah-melahang ngabe data identitas. De angone gaya-gayaan mare KK baru poto terus upload di facebook. Ne biin iBaglur, de ngawag-ngawag masi ngemaang data jak anak. Apa buin ngawag ngutang kertas misi data pribadi. Mare suud nyemak BLT sisan foto copy KTPne jeg asal entungang di halaman kantor camate", Pak Kadus mapitutur.
“beh sajaan je bakat ngawagin ipidan ngutang. Hehehe... Jani suud be keto. To iJoblar ane demen update to, dmen gati eksis ye mare maan E-KTP baru jeg be cekrek upload pamer di SOSMED", iBaglur nujuang iJoblar

“meh cai Glur, maan deen ngalih timpal ajak pelih. Men yan ngalih kreditan kenkenang Pak? Nak tagiine masih foto copy KK”, iJoblar metakon ke Pak Kadus
“beh sajaan masi, Bapak masi demen ngalih kreditan, tagiine foto copy KK ken KTP. Ne mare puan Bapak ngalih kreditan angon meliang Bu Laila hape oppo terbaru ane cedang angon meselfiean", Pak Kadus.

“nyen to Bu Laila pak?”, iBaglur jak iJoblar

“beh cai jak dadue kepo deen. Nah mai kisi-kisine je, tapi de bocor kemu mai bungut cai jak dadua nah. Laila to cewek kafene bedelod ane di pengkolan. Ane semok to", pak kadus kisi-kisi.

“Owh... Kaden nak ane ngabe basoka di Mobile Legends pak. Hehehe", iBaglur.



----------------------------------------------------------------------
Sumber berita :